Narasi Dewasa Enaknya Ngentot Dengan Cewek Binal Yang Baru Kenal – Kesempatan ini saya juga akan bercerita Narasi Seks saat diriku ngentot dengan cewek binal yang baru kukenal. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.
Riuh nada mesin judi di satu tempat di Jakarta Barat menyergapku saat saya masuk ruang yang cukup luas serta ber-AC kencang. Sesudah sebagian waktu berkeliling-keliling saya temukan satu mesin yang kosong serta cukup menarik minatku untuk coba. Awal mulanya saya tidak demikian memerhatikan seputarku, sesudah sebagian waktu saya melihat ke samping kiriku serta lihat seseorang wanita yang dalam taksiranku berumur sekitaran 32-36 th. (selanjutnya saya tahu kalau dia nyatanya sudah berumur 42 th.) serta saya terasa nyaman karna usiaku pada saat itu juga 32 th..
Sesudah sebagian waktu kami sama-sama menegur seadanya, dia hembuskan rokoknya dengan muka muram. Saya lalu iseng mengajaknya.
“Kita makan keluar yuk, soalnya hari ini peruntunganku buruk, dari barusan kalah terus”.
Dia cuma tersenyum simpul serta dingin sembari mengacuhkan saya. Lalu dia beralih tempat dengan seseorang wanita beda yang nyatanya selanjutnya saya tahu kalau dia yaitu adiknya dari beda ibu. Sesudah sebagian lama, saya mengambil keputusan untuk pulang dengan uang yang cuma tersisa Rp 500 ribu di kantong. Ketika saya mengambil langkah keluar, saya melalui dia serta ajukan pertanyaan sekali lagi..
“Mau makan bareng? ” dia terdiam sebagian waktu serta lantas berbisik dengan adiknya.
“Mau makan kemana? ” tanyanya kembali selanjutnya.
“Nanti mudah kita mencari yang anda suka” jawabku.
Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu serta turut bersamaku keluar tempat menuju tempat parkir mobil. Hingga saat itu saya belum juga bisa lihat muka serta bentuk badannya sampai di tempat parkir mobil. Saat masuk mobilku, saya melihat sosok badan semampai lebih kurang 157 cm dengan berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di berwajah.
Waktu keluar dari tempat, sekalipun tidak terbersit saya juga akan alami satu love affair yang dahsyat serta juga akan buat satu perubahan dalam jiwaku. Mobil selalu melaju serta kami tetaplah sama-sama terdiam hingga saya coba mengarahkan mobilku ke satu motel di lokasi Jakarta Utara, di mana mobil dapat segera masuk kedalam garasi yang ada di setiap kamar motel itu. Ketika saya masuk motel itu dia dengan dinginnya berkata..
“Memangnya disini ada makanan? ” Saya cukup gugup dengan nadanya yang datar, tidak berkesan takut tidak juga suka.
“Aku ingin bercakap sama anda di sini” jawabku.
“Apa tidak ada tempat beda yang semakin dapat buat bercakap? ”, tanyanya.
“Kalau anda keberatan tidak pa-pa, kita keluar sekali lagi dari sini” jawabku.
“Nggak usah, kita telah tiba, ya telah kita turun”.
Jantungku mulai berdegup. Apa dia paham maksudku?, tanyaku dalam hati. Kami turun serta saya membayar sewa kamar untuk 6 jam itu. Didalam kamar saya memerhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambut tidak tipis terikat ke belakang serta ditambah wangi parfum yang mahal serta muka yang dingin. Dia cuma menyedot rokoknya dengan tenang serta berkata menyindirku..
“Kita ingin pesan makanan atau ingin sama-sama lihat-lihatan di kamar ini? ”
Saya bangkit serta jalan hampiri tempat duduknya serta mendekatkan wajahku ke berwajah, lalu saya mencium pipinya halus serta berbisik..
“Jangan bertanya mengapa saya membawa anda kesini, tapi bertanya hatimu mengapa anda ingin saya ajak kesini? ” Dia menatapku tajam dengan mata yang di masa datang jadi mata yang saya sayangi serta berkata..
“Kamu cukup miliki nyali ya? Belum juga kenal, belum juga tahu nama, telah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu? ” Saya terdiam serta dan mundur menjauh.
“Kalau ya mengapa serta bila ini baru pertama mengapa? ” Dia bangkit menuju kamar mandi seraya berkata..
“Aku ingin kita pulang” lantas ia masuk kamar mandi. Saya cuma dapat termenung serta mengambil keputusan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka serta ia keluar, ada suatu hal yang mempesonaku waktu ia keluar dengan rambut terurai seraya berkata..
“Ayo pulang, saya tidak ingin ditipu sama anak seperti kamu”
Mendadak tak tahu dari tempat mana keberanian itu, saya memeluk dia serta coba menciumnya. Awal mulanya dia agak berontak tapi pada akhirnya berdiam pasif serta dingin. Bibirnya cuma diam serta terkatup. Bibirku mencari celah rongga bibirnya serta lidahku coba masuk bibirnya. Perlahan-lahan tapi tentu saya dapat masuk bibirnya serta temukan lidah yang kucari.
Pada awal lidahku berhasil merasakan lidahnya, badannya agak tergetar tapi diam kembali. Perlahan-lahan tapi tentu saya menyedot lidahnya berputar-putar perlahan-lahan serta nikmati tiap-tiap lekuk dari bibir serta lidah yang kurasa nikmat itu. Tanpa ada kusadari, saya mendorong dia rebah ke ranjang. Lidahku mencari lidahnya keluar masuk, berputar-putar serta kusedot dengan perlahan-lahan.
Nafasnya mulai tersengal, tanganku mulai meraba dadanya serta temukan buah dada yang demikian kenyal (dalam umur 42 th., masih tetap seperti gadis 20 th.). Lidahku merayap ke belakang telinganya serta menciumnya dengan birahi yang bergelora, tanganku kesusahan buka bajunya hingga saya bangkit serta coba buka pakaiannya. Dia memegang tanganku serta matanya menatapku tajam lantas sebagian detik terdiam serta setelah itu ia berkata..
“Biar saya sendiri yang buka, saya takut anda merobek baju ini”.
Jantungku berdebar keras ketika ia buka bajunya satu persatu. Ketika baju atasnya terbuka, saya lihat buah dada memiliki ukuran 34B dibalut dengan BH sutra tidak tebal yang elegan sekali. Lalu Ia buka rok panjang yang ia pakai serta terpampanglah sesosok badan yang prima di mana pinggul serta pantatnya yang demikian montok serta diisi dibalut oleh satu g-string warna hitam sewarna dengan BH-nya.
Nafasku memburu, kejantananku mengeras dibalik celana panjangku serta cukup menyakitiku hingga saya segera buka baju serta celanaku serta cuma tinggal kenakan CD warna hitam. Dia melihatku serta berwajah agak beralih lihat CD yang saya gunakan sewarna dan semi g-string. Tanpa ada menghabiskan waktu, saya menghampirinya serta dengan ketrampilanku, dengan sekali sentak, BH-nya terbuka.
“Kamu kayanya pakar buka BH wanita yah? ” (Ucapannya itu yang hingga saat kami paling akhir dengan juga senantiasa disampaikan olehnya).
Dengan sudah terlepasnya BH-nya, saya temukan sepasang bukit kenyal yang semestinya jadi punya anak gadis berumur 20 tahunan serta bukanlah punya seseorang wanita berumur 42 th. dengan 3 anak serta 2 cucu. Tanpa ada menghabiskan waktu, mulutku mencari puting susunya serta menyedotnya lama serta lembut, didalam pergerakan lidahku yang dengan perlahan-lahan berangsur cepat serta jadi bertambah keras, saya terasa putingnya mengeras serta membuatku menggigit mesra serta lembut sampai terdengar rintihan halus dari bibirnya.
Dalam tempat berdiri itu, saya menengadahkan wajahku tanpa ada sedikit juga melepas puting yang saat ini sudah kugigit-gigit dengan dengan gemas serta kusedot hingga 1/2 buah dadanya masuk dalam lahapanku yang penuh nafsu berahi. Kulihat seraut muka itu terpejam sembari menggigit bibir seraya merintih halus seolah tidak ikhlas desahan nafsu terlontar dari bibirnya.
Saya merebahkan badannya serta mulutku beralih dari buah dada yang satu ke yang buah dada yang lain. Barangku mengeras serta melekat di pahanya yang mulus, bergesek liar menaikkan api birahi yang membakarku. Mulutku meninggalkan payudaranya serta turun menelusuri perutnya yang rata tidak berlemak, saya mencium belahan dalam pahanya yang terbalut g-string yang sexy sekali.
Mulutku selalu menuruni pahanya ke arah lutut serta betisnya. Mulutku mencari tiap-tiap jari kakinya serta menciumnya sembari menggigit perlahan-lahan serta beralih ke kaki yang lain. Sesudah sekian kali saya ulangilah, mulutku mencari lututnya serta menciuminya dari semuanya arah baik dalam ataupun luar sampai badannya menggelinjang hebat serta dia coba melepas pahanya dari mulutku, tapi tanganku menahan pinggulnya serta lidahku bergerak liar menelusuri permukaan g-string yang menutupi celah yang saya inginkan. Lidahku menyapu permukaan g-string serta mencari celah untuk menyelusup. Dengan sedikit pergerakan jariku, lidahku menyapu kelentitnya sampai dia mengerang sembari berdiri dari tempat tidur, lantas berkata..
“Aku buka dahulu CD-ku, saya takut anda menggigit serta merobek CD ini”, katanya lantas dia mengangkat sedikit pinggulnya serta menarik turun CD-nya.
Saya cuma tersenyum mendengar perkataannya karna saya tahu kalau dia memakai saat buka CD-nya untuk mengatur nafas yang sudah tiba di ujung birahinya. Tanpa ada menghabiskan waktu, demikian CD-nya sudah lepas, saya segera saja membenamkan wajahku di dalam lubang kenikmatannya, tapi dia menggelinjang serta menahan wajahku sembari berkata..
“Kamu tidak adil, anda sendiri belum juga di buka! ”
Saya cuma tersenyum lihat muka yang cantik serta seksi di mataku itu tengah tersengal-sengal coba mengatur nafasnya. Saya bangkit serta mundur sedikit sembari tanganku buka CD semi g-stringku dihadapannya bebrapa perlahan. Matanya tidak berkedip lihat kejantananku yang memiliki ukuran 17 cm dengan urat-urat pembungkusnya sudah tegak mengeras serta membundar dimuka matanya.
Tanganku mengelus kepala helm kejantanananku serta dengan mendadak, ketika dia tengah lihat kejantananku saya menyentakkan ke-2 kakinya hingga dia kemampuanng serta berjongkok serta dengan secepat kilat menempatkan bibirku pada bibir vaginanya. Sebelumnya tangannya pernah menjangkau kepalaku serta menampiknya sekali lagi, lidahku telah menjilat belahan vaginanya dengan jilatan panjang.
Badannya bergetar serta mulutnya melenguh panjang. Demikian menjangkau kelentitnya, saya segera mengunyahnya dengan halus serta panjang sampai ruang kamar ini dipenuhi oleh rintihan serta lenguhan birahi yang membuatku kesetanan karna pada tiap-tiap rintihannya saya makin terbakar nafsu serta kejantananku makin mengeras serta berdenyut mencari tempat untuk menjepitnya.
Lidahku makin lincah serta makin rajin keluar masuk goa kenikmatannya. Tangannya mencengkeram kepalaku serta menarik rambutku sembari selalu merintih keras. Lidahku bergerak cepat serta terkadang lambat tapi menggesek kasar di celah goa kenikmatannya.
“Stop.., ampun, saya mohon stop janganlah untuk aku jadi hilang ingatan!! ”, pintanya dengan 1/2 berteriak. Saya tidak memedulikannya serta selalu mencengkram ke-2 pahanya yang memutari leherku.
Sebagian detik lalu saya terasa pinggulnya terangkat serta mengejang. Saya tahu dia juga akan menjangkau klimaksnya. Saya menahan pinggulnya serta lidahku mencari kelentitnya serta kembali saya mengunyahnya dengan lembut tapi bertenaga sampai saya terasa kepalaku dijepit oleh ke-2 pahanya, rambutku dijambak sekeras-kerasnya olehnya serta keluarlah rintihan panjangnya dibarengi keluarnya satu cairan yang sangat saya gemari.
“Ahh, shit, shit anda gilaa!! ” Lalu kusaksikan satu panorama yang buat birahiku menggebu-gebu. Muka yang penuh dengan keringat, mata terpejam, rambut yang berantakan menutupi berwajah serta nafas yang tersengal-sengal.
Dalam sebagian detik sesudah saya senang menjilati cairan kenikmatannya, saya bangkit serta buka pahanya serta menambah ke-2 kakinya ke pundakku, dengan tempat sekian saya mempunyai tempat yang paling baik untuk memasukkan kejantananku sedalam-dalamnya ke goa kesenangan yang sudah bergelimang cairan birahinya. Saya mulai menempatkan kepala penisku serta menggosoknya bebrapa perlahan. Sesudah siap, saya mendorong kepala penisku masuk gerbang kesenangan itu.
Ketika kepala penisku yang cukup besar (semuanya wanita yang sempat rasakan kejantananku senantiasa menyebutkan kepala penisku semakin besar dibanding ukuran normal) masuk lubang itu, dia cuma dapat merintih perlahan. Saya menahan hanya kepalanya tertelan oleh leher vaginanya serta berdiam sebagian waktu. Saya mulai mendorong hingga 1/2 batangku menggesek perlahan serta merasa sangat nikmat, setelah itu menarik kembali hanya leher helm kejantananku serta mendorongnya perlahan kembali menembusnya hingga 1/2 panjang batangku.
Saya mengerjakannya sepanjang kurang lebih sepuluh kali serta saya agak menghimpit ke-2 kakinya mengangkang serta membukanya lebar sembari kutekan sekuat tenaga namun lembut serta ketika saya menjangkau batas terdalam serta temukan daging kesenangan yang menggesek kepala helm kejantananku, detik itu juga tangannya menyambar kepalaku serta menarik kepalaku untuk mencari bibirku serta menciumnya liar sekali.
Saya mendiamkan kondisi ini sebagian waktu serta saya terasa satu cairan nikmat hangat merembes dari dalam vaginanya, ia 2 x keluar, fikirku. Sembari tetaplah berciuman saya menarik batangku hanya helm yang terjepit erat oleh otot cincin vaginanya serta mendorong kembali sedalam-dalamnya sembari memberatkan semua badanku ke pinggangku serta kembali temukan kesenangan gesekan semua batangku bergesekan dengan dinding vaginanya yang mencengkeram erat hingga kepala penisku menggesek kasar daging menonjol dalam vaginanya serta ia merintih panjang serta menyedot lidahku kuat-kuat.
Mendadak ketika tempat terdalam itu dia menarik leherku serta menambah pantatnya serta menggoyangnya perlahan tapi ditekan sedalam-dalamnya sampai saya terlontar ke sorga ke-7. Putarannya demikian perlahan tapi menghimpit dalam hingga kepala penisku merasa digosok-gosokkan keseluruhan dengan daging dalam vaginanya sembari semua batangku diremas-remas oleh otot dinding vaginanya.
Serta mendadak ia merintih keras sembari mencakarku keras serta memedihkan punggungku. Dia terlontar melepas pelukannya pada leherku sembari pahanya tetaplah tersangkut di pundakku. Lantas ia tergeletak tersengal-sengal serta saya terasa kembali cairan hangat merembes keluar dari vaginanya. Saya telah tiba di ujung nafsuku serta saya mencabut kejantananku sembari membalikkannya pada tempat telungkup. Saya menambah pinggul serta pantatnya dalam tempat doggie model meskipun kulihat dia telah kehabisan tenaga.
Sesudah tempatnya cocok, saya mendorong kejantananku amblas dalam satu sentakan keras serta ia merintih sembari tangannya meremas sprei di bawahnya. Di kaca besar yang disiapkan di kamar ini saya dapat lihat kejantananku keluar masuk dengan satu sentakan keras tapi dalam irama lambat. Kepalanya yang menunduk dibarengi rambut yang terurai lebat membuatku terasanya ada di awan birahi serta mendadak saya terasa dia menggerakkan pinggulnya mendorong balik tiap-tiap pergerakanku ditambah pergerakan memutar keras sampai kepala kejantananku seperti diremas-remas hangat serta ketat serta digesekan sekerasnya dengan daging didalam vaginanya.
Agak lama kami lakukan ini hingga kepala penisku merasa agak panas, denyut kenikamatan yang begitu mengagumkan saya rasakan tiap-tiap saya menggesek keluar serta masuk lubang itu. Saya semakin dalam mendorong ditingkahi rintihannya yang makin keras serta saya terasa denyut batang kejantananku merambat ke arah kepala penisku serta otot vaginanya menyeimbangi dengan denyutan lembut yang makin cepat.
Tuhan, saya belum juga sempat alami kesenangan begini, demikian lembut tapi begitu merasa dalam tiap-tiap gesekan serta desakan, batinku berbisik di ambang ledakan kesenangan diriku. Serta pada desakan paling akhir saya mencengkeram pinggulnya serta mendorong sekuat-kuatnya dibalas dengan dorongan balik oleh pinggulnya, srett, srett, srett semprotan untuk semprotan saya menumpahkan semuanya birahi yang terkumpul mulai sejak barusan dalam lubang kenikmatannya serta disusul denyutan keras dinding vaginanya serta tangannya mencari pahaku untuk dicakar sekeras-kerasnya.
Dalam sebagian waktu saya terasa tulangku dilolosi semuanya serta mataku terpejam nikmati detik-detik waktu saya keluarkan semua cairan kesenangan didalam lubang surgawi yang tengah saya masuki ini. Kepalaku berdenyut keras bersamaan tiap-tiap semprotan yang saya mengeluarkan. Kemudian badai itu mulai mereda walaupun dalam tempat diam tidak bergerak tapi tiap-tiap otot kami berdua bekerja di luar kehendak serta berdenyut keras hingga bebrapa perlahan melambat. Sesudah saya buka mata, perlahan saya mencabut batangku yang masih tetap mengeras serta badannya segera tergeletak lemas seolah pingsan. Saya merebahkan badanku di sebelahnya serta pejamkan mata.
Saya lihat handphone yang tergeletak di samping ranjang serta melirik jam, 1 jam 20 menit mulai sejak saya menanti dia keluar dari kamar mandi serta mengambil keputusan untuk pulang. Sejam lebih kami bergulat dalam lautan birahi!! Saya coba lihat sekali lagi serta meyakinkan kalau saya tidak salah lihat jam. Saya melirik ke arahnya serta lihat sepasang bola mata yang menatapku tajam.
“Jam anda jam berapakah saat ini? ” saya ajukan pertanyaan.
“23. 45”, jawabnya sembari lihat kamnya.
Sama seperti jamku serta bermakna benar kami sudah berenang dalam lautan asmara sejam lebih. Dia juga tersentak serta melirikku diam serta saya mengangguk, lantas dia pejamkan mata sembari berkata..
“Oh tuhan, hilang ingatan! Ini tidak mungkin saja sepanjang ini”
Sesudah sebagian waktu, saya ambil handuk bersih serta saya selimutkan ke badannya serta saya buka dua botol minuman complimentary untuk diminum dengan. Sesudah sebagian waktu dia bangkit menuju kamar mandi serta saya pejamkan mataku sekali lagi, tergolek memulihkan tenagaku yang terkuras habis. Dalam sebagian waktu saya buka mata serta saya temukan dia telah kenakan pakaian rapi duduk di kursi serta memandangiku dengan seribu makna. Saya melirik jam serta telah lewat 40 menit, nyatanya saya tertidur, saya ajukan pertanyaan..
“Kenapa anda tidak bangunkan saya? ”.
“Aku saksikan anda tidur pulas sekali, jadi saya tidak tega membangunkan kamu”. Suara yang lembut serta hangat terdengar berlainan ketika kami masuk kamar ini.
Saya masuk ke kamar mandi serta mandi. Sesudah rapi saya keluar serta menyalakan rokok serta tetaplah tidak paham mesti bicara apa dengan wanita yang namanya juga belum juga saya kenal tapi rasakan percintaan terdahsyat sepanjang hidupku. Dia lihat jamnya serta berkata..
“Ayo kita pulang, saya mesti kerja”. Saya cuma terdiam serta beranjak pergi.
“Kamu ingin pulang kemana? ”, tanyaku.
“Cukup anda antar ke tempat kita berjumpa”, jawabnya.
“Aku ingin tahu rumahmu”, ujarku.
“Belum waktunya kamu paham.kamu mengerti selanjutnya mengenai aku”.
Lantas saya membawa mobilku membelah malam menuju ke tempat kami berjumpa. Hingga pada tempat kami berjumpa, saya ajukan pertanyaan..
Baca Juga : Cerita Dewasa Ngentot Dengan Cewek Montok Karna Salah Masuk Kamar
“Boleh saya minta nomor teleponmu? ” dia cuma tersenyum sebagian waktu serta tersebut yang membuatku jatuh cinta di waktu berwajah tak akan diliputi rasa sedih serta berseri ceria.
“Kamu bahkan juga belum juga bertanya namaku, telah bertanya teleponku”. Saya tertawa malu.
“Boleh saya tahu namamu? ”
“Natalie”, dia menjulurkan tangannya serta berkata lembut.
“Justin”, balasku. Kemudian dia memberi nomor HP-nya serta menghilang kedalam gedung perjudian itu.
Saya menggerakkan mobilku keluar dari gedung itu serta berupaya melupakan semuanya yang berlangsung seperti mimpi. Tapi ini yaitu satu awal dari peristiwa yang sangat dalam menggores hatiku setelah itu.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.