saya kaget bukan main, sebab tidak menduga adikku senang tonton film-film porno, saya pun berprasangka buruk belakangan ini, dia pendiam, serta jarang bercakap denganku, serta yang sangat meresahkan ialah dia baru saja isi film camera digitalnya dengan fakta ingin memfoto-foto gadis yang ingin diincarnya sampai kini, saya tidak menduga gadis yang ia bidik sampai kini ialah saya sendiri, saudara kandungnya.
Tapi sebab orang tuaku tengah keluar kota, saya jadi tidak dapat memberi tahu mereka mengenai VCD pornonya sampai kini, jadi saya biarlah saja.
Besoknya, waktu saya akan pergi kuliah jam 1/2 satu siang, serta kebetulan hari itu adikku telah pulang dari sekolah, dia ajak 3 orang temannya masuk ke rumah serta tonton TV bersama dengan, mereka si-A yang bertubuh kekar serta berkulit hitam legam, si-B yang berbadan gemuk tetapi cukup pendek, serta si-C yang terlihat sangat tua sebab berbrewok cukup lebat, mungkin umurnya sama denganku atau bahkan juga lebih tua. Saya belum pernah lihat mereka awal mulanya.
Waktu saya ingin pergi, saya sudah sempat berprasangka buruk dengan sikap adikku sebab ia melihatku terus-terusan serta nafasnya pun cukup terengah-engah, saya cuma menduga dia hanya kecapean pulang dari sekolah, nyatanya tidak karena tiga temannya tidak pada terasa kecapaian. Dia selalu memandangi tubuhku dari atas ke bawah, saya jadi cukup takut apa ia terasa terangsang lihat badan serta bajuku yang seksi, karena saya menggunakan hem ketat putih lengan pendek, BHku yang berupa tali serta berwarna hitam untuk menutupi payudaraku yang memiliki ukuran 36B tampak jelas sebab memang cukup transparan. Serta saya menggunakan celana jeans begitu ketat dengan beberapa CDku terlihat, serta pantatku yang bundar serta seringkali diremas oleh kondektur bis waktu naik serta turun dari bis kota tampak lebih menonjol, ditambah lagi kulitku pun putih bersih sebab saya keturunan Cina di ayahku serta ibuku orang Bandung.
Saya menggunakan pakaian seksi ini sebab saya ingin tampil menarik di muka pacarku yang namanya Wandy yang baru 3 hari jadian. Waktu ambil kunci motorku, saya makin ingin tahu sebab rekan-rekan adikku memberi uang beberapa ratus ribu pada adikku dan turut memandangi tubuhku waktu saya jalan di dekat mereka. Saya menyangka mereka terasa terangsang oleh berbau parfumku yang memang cukup menusuk serta mempunyai tujuan untuk memberikan rangsangan pada cowok.
Waktu saya akan buka pintu, dari belakang dengan tidak diduga saya disekap oleh tangan yang hitam, cukup berbau serta kotor, nyatanya tangannya si-A rekan adikku, saya kaget serta berontak tapi percuma sebab ia tambah tinggi dariku serta badannya pun semakin besar berkulit hitam serta sebab saya menantang selalu saya dipukul perutku oleh Stevan (adikku) sendiri, hingga saya jadi lemas. Lalu si-B rekan adikku yang lainnya mengusung ke-2 kakiku serta menggendongku bersama dengan si-A ke ruangan TV, sesaat si-C keluarkan VCD BFnya dari dalam tas, lalu menyetelnya ke TV, mereka tersenyum-senyum, ditambah lagi adikku lebih senang sekalian mengkalkulasi uang dari teman-temannya, saya telah memahami itu tentu uang untuk nikmati tubuhku yang masih tetap suci ini untuk diperkosa bersama oleh mereka.
Saya telah pasrah cuma dapat meneteskan air mata saat bajuku mulai dilepaskan kancing bajuku satu-satu sekalian diraba-raba serta diremas-remas payudaraku oleh mereka, sesaat wajahku diciumi, dijilati serta dikit digigiti hidungku yang memang lebih mancung dari hidung adikku ini oleh Stevan, si-B melepas ikat pinggangku serta melepas celana jeansku, lalu dia menanggalkan celana dalamku perlahan sekalian meraba-raba pahaku.
“Wow paha Kakak putih serta mulus sekali hmm.. Harum kembali.”
Sesaat sisi atas, si-A tidak sabar serta langsung memotong-motong tali BHku dengan gunting, pada akhirnya saya telanjang bundar, mereka memandangiku seperti hewan kelaparan yang akan memangsa buruannya sekalian buka kostum SMU Negeri mereka. Adikku langsung menerkam saya, saya cuma dapat meminta.
“Jangan Dik, saya ini Kakakmu..”
Tetapi ia tidak sabar serta langsung meremas-remas payudaraku yang masih tetap kencang serta putih bersih ini, lantas dia menggigit putingku yang tidak pernah tersentuh lelaki lainnya sampai memerah, dibagian bawah kakiku si-C menggerayangiku dengan menjilati serta menggigiti “bulu-bulu” ku yang masih tetap lebat.
Adikku melumat bibirku, lantas ke bawah sekalian menjilat-jilat kulit tubuhku sampai ke alat vitalku serta melumat vaginaku yang masih tetap suci itu, saya cuma dapat menangis, lantas adikku mulai menegakkan penisnya selama 18 cm itu ke atas vaginaku.
“Ok Kakak, saatnya ngambil keperawananmu Kakak.. He he he.”
“Jangan van, pleasseee.. Ooch.. Aduh.. Aauw sakit van,” belumlah tuntas saya bicara telah dimasuki penis adikku.
“Aach.. Uuch masih tetap seret tetapi enak.. Bener Kakak, vaginamu ini Kakak!!”
Walau sedikit susah tembus vaginaku sebab masih tetap perawan, tetapi dia selalu memaksa sekuat-kuatnya.
“Aach.. Waow enaknya bukan main vaginamu Kakak.. Ooch.. Yes!!” saya terasa kesakitan.
“Aach.. Uuch.. Sudah Dik, sakit!”
Waktu saya menjerit-jerit, tidak diduga mulutku disumbat penis yang cukup besar, panjang, berwarna hitam serta berbau air kencing nyatanya itu penisnya si-A.
“Ayo Kakak diemut nih kontolku Ha.. Ha.. Ha,” saya cuma menangis selalu, sebab ke-2 mulutku (atas-bawah) dihunjam penis yang besar-besar.
“Mmph.. Mmpphh…”
Saat 10 menit Stevan keluarkan penisnya serta bergantian dengan 3 orang temannya, serta pada akhirnya saat 1/2 jam mereka menyemprotkan sperma mereka ke lubang vaginaku, cuma si-B yang keluarkan spermanya ke mulutku. Serta mereka terasa suka serta senang lihat saya menanggung derita, sesudah senang mereka mengikat tangan serta kakiku supaya tidak kabur walau saya pun mustahil dapat lari sebab tubuhku sangatlah lemas, serta mereka istirahat sekalian merokok, minuman penguat tenaga, kukira semua penderitaan ini telah tuntas.
Satu jam setelah mereka terasa kuat sebab minum jamu serta penguat tenaga yang lain, mereka melepas semua tali yang mengikatku, lalu memperkosaku kembali dengan lebih brutal, si-C menempatkan saya di atasnya dengan tempat telentang serta langsung menghunjam lubang anusku dengan penisnya sekalian meremas-remas payudaraku dari bawah yang telah mengencang kuat.
“Aach.. Ooch duburmu seret Kakak, tetapi wuenak tenan.”
Saya cuma bisa menjerit kesakitan sekalian menangis.
“Aach.. Janganlah.. Ooch.. Sakit Mas.”
Lantas adikku menghampiriku, ia ada pas di atasku serta mengusung ke-2 kakiku agar gampang tempatnya serta langsung masukkan penisnya yang telah menegang karena dampak minuman barusan ke vaginaku yang masih tetap keluarkan dikit darah keperawanan, sekalian berebut dengan si-C yang saling tengah meremas-remas payudaraku yang makin mengencang. Saya cuma dapat mengeluh kesakitan.
“Aach.. Uuch.. Janganlah van, kumohon telah saja.. Aach sakit.. Oochh!!” waktu mulutku menganga menjerit tidak diduga disumbat oleh penis si-A.
“Mmph.. Mmpphh…”
Tetapi sebab si-B belumlah “menyerangku” dalam tindakan kedua-duanya, dia bergantian dengan adikku yang telah lemas, dia menyuruhku bertukar tempat dengan berlutut di sofa, dia mulai menjilat-jilat serta menampar-nampar pentatku ini berulang-kali sampai memerah.
“Wow pantat Kakak gede pun, mulus kembali.”
Sebab vaginaku masih tetap terbuka dia langsung menghunjam keras dengan cepat sekalian menarik-narik putingku saat kira-kira 15 menit.
“Aachh.. Uuch.. Sakit Mas sudah dong Mas, saya dah cape sekali nih!”
Serta tubuhku yang telah lemas ini di balik dalam tempat telentang, lantas dia mengocokkan penisnya serta keluarkan spermanya pas diatas dadaku serta meratakan dengan ke-2 tangannya sekalian meraba-raba tubuhku. Sekarang semua tubuhku berlumuran sperma seperti mandi sperma dari muka sampai pantat serta pinggul.
Sesudah terasa senang, adikku ambil camera digital serta memfotoku berulang-kali dengan tempat berlainan dalam kondisi telanjang bundar, basah berlumuran sperma serta masukkan ke computer untuk di kirim ke internet lewat cara download ke satu web. Serta mengancamku tidak untuk membuka mulut pada siapa saja serta jika bocor rahasia ini, akan ditebar foto-foto bugilku ke kampusku termasuk juga pacarku lewat e-mail teman-temanku baik cowok ataupun cewek, dia tahu e-mail teman-temanku sebab telah membaca-baca buku catatan harianku, pada akhirnya saya pilih diam saja.
Empat hari setelah itu, adikku pulang bersama dengan mereka kembali serta ajak lima orang rekan lainnya untuk memperkosaku kembali, rupanya mereka telah mulai ketagihan dengan tubuhku ini, itu pastinya sebab tubuhku ini “hanya” di jual murah oleh adikku, tiap-tiap orang membayar adikku Rp 50.000 untuk memperkosaku tiada kondom sepuas-puasnya tetapi bila menggunakan kondom cuma membayar Rp 35.000, saya cuma mendapatkan gaji 10% dari bayaran barusan.
Baca Juga : Cerita Dewasa Gairah Nafsu Gila Ibu Rumah Tangga BerJilbab
Totalnya delapan orang tiada adikku, sebab adikku hanya terima uang dari teman-temannya serta menghitungnya. Mereka berdelapan memperkosaku dengan bergantian serta terkadang bertepatan lebih menyakitkan sebab mereka pun menyiksaku dengan hardcore (selalu jelas saya tahu makna hardcore sesudah tragedi ini), adikku tidak turut memperkosaku sebab tiap-tiap malam dia menyetubuhiku selalu dengan beberapa jenis style yang dia saksikan di VCD pornonya.
Satu minggu dapat empat sampai lima kali saya diperkosa rekan-rekan adikku, terkadang sendirian terkadang berkelompok, siang serta sore. Tapi malam harinya oleh adikku sendiri.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.