Responsive Ads Here

Featured

Tuesday, January 2, 2018

Cerita Dewasa Kujilati Badan Montok Pembantuku Sampai Terangsang Hebat

Cerita Dewasa Kujilati Badan Montok Pembantuku Sampai Terangsang Hebat


Narasi Dewasa Kujilati Badan Montok Pembantuku Sampai Terangsang Hebat – Kesempatan ini ADMIN CERITA69 juga akan bercerita Narasi Seks saat kujilati badan montok pembantuku sampai dianya terangsang hebat waktu rumahku tengah sepi. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.


Selang beberapa saat saya cermati dia berkata suatu hal, pamitan, serta perlahan-lahan meninggalkan tempat tinggal. Sesaat saya bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar nada orang mendekat ke arah pintu kamar. Namun segera saya teringat tentu pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memanglah memperoleh perintah dari istriku untuk bersih-bersih tempat tinggal sepagi mungkin saja, sebelumnya kerjakan yang beda.

Lia ini baru berusia 17 th., dengan tinggi tubuh yang termasuk juga pendek tetapi bentuk badannya sintal. Saya cuma cermati hal itu sampai kini, serta tidak sempat berpikir beberapa macam terlebih dulu. Tidak berapakah lama dari nada langkah yang kudengar barusan, Lia juga mulai terlihat di pintu masuk, sesudah mengetuk serta memohon izin sebentar, ia juga masuk sembari membawa sapu tanpa ada menanti izin dariku. Baru pagi hari ini saya cermati pembantuku ini, not bad at all.

Karna saya senantiasa tidur cuma dengan bercelana dalam, jadi saya fikir juga akan ganggu dia. Dengan masih tetap pura-pura tidur, saya menggeliat ke samping sampai selimutku juga terungkap. Hingga sisi bawahku telah tidak tertutup apa pun, sesaat karna bangun tidur serta belum juga pernah ke WC, kemaluanku telah mengeras mulai sejak barusan. Dengan sedikit mengintip, Lia berulang-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya ada ‘Mr. Penny’ku yang telah jadi membesar serta mengeras. Tetapi saya cermati dia masih tetap selalu kerjakan pekerjaannya sembari tidak tunjukkan perasaannya.

Kemudian dia usai dengan pekerjaannya serta keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti umum saya terlepas celana dalamku serta kupakai handuk lantas keluar mencari suatu hal untuk minum. Kulihat Lia masih tetap melanjutkan pekerjaannya di ruangan beda, saya rebahkan diriku di sofa depan TV ruangan keluarga kami. Sesaat terlintas untuk buat Lia lebih dalam kuasai ‘pelajarannya’. Lantas saya berpikir, kurang lebih tema apa yang juga akan saya gunakan, karna sampai kini saya tidak sering sekali bicara dengan dia.

Sembari saya cermati Lia yang tengah repot, saya mengingat-ingat yang sempat istriku katakan masalah dia. Pada akhirnya saya ingat kalau dia mempunyai problem bau tubuh. Dengan tersenyum senang saya panggil dia serta kuminta untuk berhenti lakukan aktivitasnya sebentar. Lia juga mendekat serta ambil tempat duduk dibawah. Duduknya begitu sopan, jadi tidak satupun celah untuk lihat ‘perangkatnya’. Saya mulai saja perbincanganku dengannya, dengan bertanya benarkah dia memiliki problem BB. Dengan argumen tamu serta relasiku juga akan banyak yang datang saya memohonnnya untuk lebih perhatian dengan problemnya.

Dia cuma mengiyakan permintaanku, serta mulai berani menyebutkan satu dua hal. Makin baik fikirku. Masih tetap dengan tema yang sama, akupun mengajaknya bercakap sesaat, serta memperoleh tanggapan yang baik. Sesaat dudukku dengan berniat aku bikin seakan tanpa ada berniat, hingga ‘Mr. Penny’ku yang cuma tertutup handuk juga akan tampak seutuhnya oleh Lia. Saya cermati matanya berulang-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang dengan tidak berniat mulai bangun. Lantas saya tanyakanlah apa bisa mencium BB-nya, satu pertanyaan yang cukup mengagetkannya, terkecuali karna pertanyaan itu cukup berani, juga karna matanya yang tengah melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun cuma mengangguk membolehkan.

Saya minta dia untuk mendekat, serta dari jarak demikian cm., saya coba mencium BBnya. Akalku mulai jalan, saya katakan tidak demikian terang, jadi dengan argumen tentu sumbernya dari ketiaknya, jadi saya minta dia untuk tunjukkan ketiaknya. Sesaat dia terdiam, mungkin saja dipikirnya, apakah ini mesti atau tidak. Saya kembali menyadarkannya dengan memohonnya kembali memerlihatkan ketiaknya. Lihat tatapannya saya tahu kalau dia tidak paham apa yang perlu ditanganinya untuk penuhi permintaanku. Jadi saya secara cepat membimbingnya supaya dia tidak bingung juga akan apa yang perlu dikerjakan. Serta saya katakan, naikkan saja baju kaosnya hingga saya bisa mengecek ketiaknya, serta saya katakan janganlah malu, toh tak ada siapa saja dirumah.

Perlahan-lahan diangkatnya baju kaosnya serta akupun bersorak senang. Perlahan-lahan kulit putih mulusnya mulai tampak, serta lantas dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit juga mulai tampak. ‘Mr. Penny’ku segera jadi membesar serta mengeras penuh. Sesudah ketiaknya tampak, akupun berikan perhatian, kudekatkan hidungku tampak bulu ketiaknya cukup lebat. Sesudah dekat saya hirup udara sekitaran ketiak, baunya begitu merangsang, serta akupun makin mendekatkan hidungku hingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh serta turunkan pakaiannya. Lantas saya katakan kalau dia mesti memotong bulu ketiaknya bila menginginkan BBnya hilang. Dia mengangguk serta berjanji juga akan mencukurnya. Sesaat saya cermati berwajah yang terlihat lain, merah padam. Saya heran mengapa, sesudah saya cermati cermat, matanya kadang-kadang melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku terungkap serta ‘Mr. Penny’ku yang jadi membesar serta memanjang, terpampang terang dimuka matanya. Tentu terungkap pada saat dia kaget barusan.

Lantas kuminta Lia kembali mendekat, serta saya katakan kalau ini lumrah berlangsung, karna saya tengah berdekatan dengan wanita, terlebih tengah lihat yang ada didalam pakaiannya. Dengan malu dia tertunduk. Lantas saya teruskan, tak tahu fikiran dari tempat mana, mendadak saya memberikan pujian pada tubuhnya, saya katakan kalau tubuhnya bagus serta putih. Saya juga menyebutkan kalau bibirnya bagus. Tak tahu keberanian dari tempat mana, saya bangun sembari memegang tangannya, serta memohonnya berdiri bertemu. Sesaat kami berpandangan, serta saya mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama serta begitu merangsang. Saya cermati dia demikian bernafsu, mungkin saja telah mulai sejak barusan pagi dia terangsang.
Agen Poker Online


Tanganku yang telah mulai sejak barusan ada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, serta menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia serta menindihnya dari pinggul ke bawah, sesaat tanganku berupaya buka pakaiannya. Sebagian waktu kelihatannya kesadaran Lia bangkit serta lakukan perlawanan, hingga kuhentikan sembari buka pakaiannya, serta saya kembali mencium bibirnya sampai lama sekali. Demikian Lia telah kembali mendesah, perlahan-lahan tangan yang mulai sejak barusan kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk buka kaitan BHnya. Sampai terpampanglah buah dadanya yang memiliki ukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya telah betul-betul terangsang, hingga dengan gampang tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih tetap bercelana dalam, tengah tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Dengan automatis tangannya meremas serta mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sesaat saya repot menambah roknya sampai celana dalamnya tampak semuanya. Serta dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah serta sempit itupun telah jadi mainan untuk jari-jariku. Tetapi tidak berapakah lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, serta tangannya memegang tanganku supaya tidak bergerak serta tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia alami orgasme yang pertama

Sesudah mereda, kupeluk erat tubuhnya serta berupaya tetaplah merangsangnya, serta benar saja, beberapa waktu lalu, terlihat dianya telah kembali bergairah, cuma saja kesempatan ini lebih berani. Lia buka celana dalamnya sendiri, lantas berupaya mencari serta memegang ‘Mr. Penny’ku. Sesaat dengan bertukaran bibir serta buah dadanya saya kulum. Serta dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus sekali lagi dari mulai bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, sampai kedalam, serta daerah sekitaran lubang pantatnya. Sensasinya tentu benar-benar besar, hingga tanpa ada sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Peluang ini tidak saya sia-siakan, bibirku geser menuju bibirnya, sesaat ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lantas saya mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

Telah layaknya seperti suami serta istri, kami seolah lupa dengan semuanya, Lia bahkan juga mengerang minta ‘Mr. Penny’ku selekasnya masuk. Karna basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan gampang ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit untuk sedikit. Jadi wanita yang baru pertama kalinya terkait tubuh, merasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang serta menyulitkan ‘Mr. Penny’ku untuk masuk. Dengan buka pahanya lebih lebar serta mendiamkan sesaat ‘Mr. Penny’ku, merasa Lia agak santai. Saat itu, saya mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walaupun cuma sisi kepalanya saja. Tetapi sedikit untuk sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk serta pada akhirnya semua batangku masuk kedalam ‘Veggy’nya. Sesudah saya diamkan sesaat, saya mulai bergerak keluar serta masuk, serta pernah kulihat cairan berwarna merah muda, sinyal keperawanannya sudah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar begitu romantis waktu itu. Lia belajar amat cepat, serta ‘Veggy’nya merasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan begitu lembut. Sampai belasan menit kami bersetubuh dengan style yang sama, karna ku fikir kelak saja mengajarkannya style beda. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut sinyal tidak lama sekali lagi saya juga akan ejakulasi. Saya tanyakanlah pada Lia, apakah dia juga telah nyaris orgasme. Lia mengangguk perlahan sembari terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, saya mengajaknya untuk orgasme dengan. Lia makin keras mengelinjang, sampai akhinya saya katakan kita keluar keduanya sama. Sebagian waktu lalu saya rasakan air maniku muncrat dengan derasnya di dalam ‘Veggy’nya yang menegang karna orgasme. Lia memeluk tubuhku dengan erat, lupa kalau saya yaitu majikannya, serta akupun melupakan kalau Lia yaitu pembantuku, saya memeluk serta menciumnya dengan erat. 

Dengan muka sedikit malu, Lia tetaplah tertidur disampingku di sofa itu. Kuperhatikan dengan lega tak ada penyesalan di berwajah, namun kulihat kenikmatan. Saya katakan kepadanya kalau permainannya benar-benar hebat, serta mengajaknya untuk mengulang bila dia ingin, serta dijawab dengan anggukkan kecil serta senyum. Mulai sejak waktu itu, kami seringkali lakukan bila istriku tengah tak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruangan tamu, ruangan makan, dapur, garasi, bahkan juga dalam mobil. 


Lia turut dengan kami sampai tahunan, hingga satu waktu dia di panggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia serta saya sama-sama melepas dengan berat hati. Tetapi sekali saat Lia datang kerumahku untuk spesial berjumpa denganku, sebelumnya setelah menelponku untuk janjian. Anak satu-satunyapun menurut dia yaitu anakku, karna suaminya mandul. Tapi tak ada yang sempat tahu.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.